Redaksi23.com.Jakarta,-Para pengguna Gmail diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul munculnya modus baru penipuan daring yang semakin canggih. Taktik siber ini mampu menyamarkan tautan berbahaya agar terlihat aman, bahkan saat kursor diarahkan ke atasnya, sehingga metode pengecekan klasik melalui fitur hovering tak lagi efektif sepenuhnya.
Dalam modus terbarunya, pelaku kejahatan siber memanipulasi tampilan tautan dalam email sehingga menyerupai halaman resmi seperti portal login atau situs terpercaya. Yang lebih mengkhawatirkan, mereka juga memalsukan tampilan URL yang biasanya muncul di sudut kiri bawah browser ketika tautan di-hover.
Teknik ini berisiko besar karena membuat pengguna merasa aman untuk mengklik tautan tersebut, padahal satu klik saja bisa membuka jalan bagi peretas untuk mencuri data pribadi, termasuk informasi perbankan.
Metode penipuan ini memanfaatkan skrip HTML sederhana tanpa perlu JavaScript, sehingga sulit terdeteksi. Banyak pengguna Gmail yang mengakses email melalui browser seperti Chrome, berpotensi menjadi korban jika mereka tidak memverifikasi secara teliti alamat tautan.
Peringatan serupa telah dilontarkan sejak 2020 oleh tim keamanan dari KnowBe4, yang menegaskan bahwa mengecek tautan melalui hovering bukanlah jaminan keamanan. Mereka mengingatkan publik akan kemungkinan bahwa semua itu bisa menjadi bagian dari jebakan terencana.
Pihak Google sendiri mengklaim bahwa Gmail memiliki sistem perlindungan canggih yang mampu memblokir lebih dari 99,9 persen spam, upaya phishing, dan malware sebelum menjangkau pengguna. Perlindungan ini diperkuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengenali berbagai teknik penyamaran, termasuk manipulasi tautan.
“Gmail secara otomatis memindai lampiran dan pesan untuk mendeteksi virus, serta memanfaatkan AI untuk memblokir manipulasi tautan,” ujar perwakilan Google dalam keterangan yang dikutip Forbes, Kamis (7/11).
Sebagai langkah preventif, Google menyarankan pengguna untuk mengikuti kuis phishing resmi Gmail sebagai sarana edukasi dalam mengenali email mencurigakan. Selain itu, pengguna disarankan untuk mengakses Gmail melalui aplikasi email resmi di perangkat desktop atau ponsel, yang umumnya memberikan proteksi lebih baik dibandingkan browser.
Kewaspadaan ekstra, verifikasi URL, serta edukasi siber menjadi kunci untuk menghindari jebakan siber yang semakin rumit ini. Penipuan digital mungkin tak bisa dihindari sepenuhnya, namun kehati-hatian dapat menyelamatkan pengguna dari risiko kerugian data dan finansial.