Sri Mulyani Ungkap Strategi Indonesia Serap Impor AS demi Atasi Defisit Dagang

Sri Mulyani Ungkap Strategi Indonesia Serap Impor AS demi Atasi Defisit Dagang

Redaksi23.com.Jakarta,– Pemerintah Indonesia bersiap meningkatkan volume impor dari Amerika Serikat, sebagai langkah untuk menyeimbangkan defisit neraca perdagangan yang mencapai US$ 18 miliar pada 2024. Langkah ini diambil setelah AS di bawah Presiden Donald Trump mengenakan tarif dagang sebesar 32% terhadap Indonesia.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam wawancara dengan CNBC mengungkapkan, komoditas pertanian seperti gandum, kedelai, dan jagung menjadi prioritas utama dalam daftar impor baru ini. Selain itu, minyak dan gas, khususnya LNG dan LPG, juga akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

“Produk pertanian dan energi sangat relevan bagi konsumsi domestik kita,” ujar Sri Mulyani, Senin (28/4/2025).

Tak hanya itu, produk dari industri penerbangan, khususnya yang diproduksi oleh Boeing, turut menjadi bagian dari kesepakatan untuk memperkecil surplus perdagangan Indonesia terhadap AS.

Negosiasi Tarif Resiprokal Berjalan Intensif

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, daftar barang impor tersebut telah diserahkan kepada United States Secretary of Commerce, Howard Lutnick, dalam rangkaian negosiasi intensif pekan lalu.

Airlangga menyebutkan bahwa fokus utama impor tambahan adalah produk energi seperti crude oil, LPG, gasoline, serta produk pertanian utama dari AS. Negosiasi ini diharapkan dapat meredam ketegangan dan membuka peluang pengurangan tarif tinggi yang sempat diberlakukan oleh pemerintah AS.

“Kami berkomitmen untuk menjaga perdagangan yang lebih adil dan seimbang,” kata Airlangga dalam keterangan resminya.

Back To Top