Redaksi23.com.Nusa Tenggara Barat (NTB). – Di tengah suasana bahagia usai menghadiri pernikahan sahabatnya Luna Maya, presenter ternama Raffi Ahmad justru menghadapi penolakan dari sebagian warga saat melakukan kunjungan ke Nusa Tenggara Barat. Kunjungan Raffi yang berlangsung bersama grupnya The Dudas Minus One serta komedian Rigen Rakelna, putra daerah NTB, tak sepenuhnya disambut hangat oleh masyarakat setempat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebuah video yang beredar di media sosial, khususnya akun Facebook bernama @Idhar, memperlihatkan seorang pria yang menyatakan dirinya sebagai perwakilan pemuda dari Sape dan Lambu, dua kecamatan di Kabupaten Bima. Dalam video tersebut, pria itu menyampaikan penolakannya secara tegas terhadap kunjungan Raffi Ahmad ke Pantai Lariti, destinasi wisata di wilayah mereka.
“Saya atas nama pemuda Sape dan Lambu menolak kehadiran Raffi Ahmad dan rekan-rekannya di Pantai Lariti,” ucapnya dalam video yang viral sejak Kamis (15/5/2025).
Pernyataan tersebut bahkan disertai dengan ancaman halus, menyebut bahwa mereka akan “menunggu di Cabang Sape” jika Raffi dan rombongan tetap datang.
Respons Netizen dan Dampak Promosi yang Gagal
Pernyataan itu langsung memicu pro dan kontra di kalangan netizen. Tak sedikit warga NTB, terutama yang tinggal di sekitar Pantai Lariti, justru menyayangkan sikap penolakan tersebut. Mereka menilai, kehadiran sosok publik figur seperti Raffi Ahmad dapat menjadi peluang besar dalam mendongkrak pariwisata daerah mereka.
Sayangnya, Raffi dan rombongan akhirnya memutuskan untuk tidak mengunjungi Pantai Lariti, dengan alasan keterbatasan waktu. Rigen sendiri membenarkan keputusan tersebut kepada awak media.
Namun yang mencuri perhatian publik adalah potensi kerugian besar secara promosi yang dialami oleh destinasi wisata Pantai Lariti akibat batalnya kunjungan tersebut.
Potensi Promosi Digital yang Melayang
Menurut analisis dari akun Facebook Lombok Friendly, jika Raffi Ahmad mempromosikan Pantai Lariti di akun media sosialnya yang memiliki jutaan pengikut, potensi jangkauan promosi bisa mencapai satu miliar tayangan. Dengan estimasi standar CPM (Cost Per Mille) sebesar Rp25.000 per 1.000 jangkauan, total nilai promosi yang bisa diperoleh adalah:
1.000.000.000 / 1.000 x Rp25.000 = Rp25.000.000.000
“Lariti melewatkan promosi gratis senilai Rp25 miliar. Hanya karena menolak kehadiran tokoh-tokoh yang bisa mendongkrak citra daerah secara instan,” tulis akun tersebut.
Reaksi Warga dan Harapan yang Pupus
Banyak warga lokal menyayangkan insiden ini. Menurut mereka, peluang agar daerah mereka dikenal secara nasional — bahkan internasional — kini sirna. Padahal, promosi digital dari sosok seperti Raffi Ahmad bisa mempercepat pertumbuhan wisata dan ekonomi lokal tanpa harus mengeluarkan biaya besar.