Gubernur Segera Atasi Krisis Sampah di TPA Kebon Kongok Lombok Barat

Gubernur Segera Atasi Krisis Sampah di TPA Kebon Kongok Lombok Barat

Redaksi23.com.Mataram, – Krisis pengelolaan sampah di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mencuat setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok di Kabupaten Lombok Barat dinyatakan telah melebihi kapasitas sejak 31 Maret 2025.

Merespons kondisi genting ini, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, langsung mengambil langkah cepat dengan menggelar rapat koordinasi bersama Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pada Senin (5/5) di Kantor Gubernur NTB.

Dalam pertemuan itu, disepakati serangkaian solusi baik jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang untuk menanggulangi persoalan yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, terutama warga Kota Mataram yang paling terdampak.

Solusi Darurat: Penampungan Sementara, Bukan Perluasan

Gubernur Iqbal menegaskan bahwa langkah pertama yang harus segera diambil adalah menyiapkan lokasi penampungan sementara untuk durasi tiga hingga empat bulan ke depan, sembari menunggu rampungnya pembangunan landfill 2B di area yang sama.

“Yang jangka pendek itu perlu segera dilakukan,” ujar Iqbal dalam konferensi pers usai rapat. Ia menekankan bahwa penanganan cepat ini bukan berarti memperluas TPA, melainkan mengoptimalkan lahan yang sudah tersedia di Kebon Kongok.

“Bukan perluasan, optimalisasi dari yang dilakukan. Jadi ini masih di Kebon Kongok juga. Tempat yang ada kita siapkan landfill-nya dan dilakukan pembuangan di sana. Itu solusi jangka pendek,” lanjutnya.

Namun, lokasi penampungan sementara ini belum diumumkan secara resmi. Pemerintah masih menunggu hasil konsultasi dengan masyarakat sekitar agar proses berjalan tanpa penolakan.

“Kita masih memastikan konsultasi dengan masyarakat. Kalau mereka tidak keberatan, dari segi regulasi juga sudah memungkinkan, jadi tinggal diputuskan dan langsung dieksekusi,” jelasnya.

Langkah Jangka Panjang: Olah Sampah Jadi Energi

Untuk solusi jangka panjang, Pemkab Lombok Barat tengah menyiapkan sistem pengelolaan sampah dari hulu. Tujuannya, mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA dengan cara mengolah langsung di sumbernya.

“Jadi sebisa mungkin tidak ada sampah yang ke TPA. Sedikit mungkin sampah yang ke TPA diolah di situ,” tutur Iqbal.

Pemerintah juga tengah menyiapkan skema “waste to energy” yakni mengubah sampah menjadi energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan kembali. Teknologi ini menjadi harapan besar bagi masyarakat NTB yang selama ini mengalami dampak serius akibat penumpukan sampah.

Pemkab Lombok Barat Tindak Lanjut Instruksi Gubernur

Bupati Lombok Barat, Lalu Ahmad Zaini, menyatakan dukungan penuh terhadap instruksi Gubernur NTB. Ia menyebutkan bahwa saat ini sudah disiapkan lahan baru yang akan digunakan untuk uji coba pengolahan 20 ton sampah per hari.

“Sesuai arahan Gubernur, pemerintah akan memenuhi permintaan warga sekitar TPA. Mulai dari pemeriksaan kesehatan, uji kandungan air sumur dari bakteri E. coli, hingga perbaikan jalan akses menuju lokasi,” ungkap Zaini.

Langkah-langkah ini tidak hanya dimaksudkan untuk mengurangi beban lingkungan, namun juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam merespons kekhawatiran masyarakat yang selama ini hidup berdampingan dengan gunungan sampah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top