Candaan Berujung Maut, Remaja di Dompu Tewas Tertembak Teman

Candaan Berujung Maut, Remaja di Dompu Tewas Tertembak Teman

Redaksi23.com.Dompu, (NTB). — Seorang remaja laki-laki berinisial IKB (17), warga Dusun Dermaga, Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), meninggal dunia setelah tertembak senapan angin jenis PCP oleh temannya sendiri, SA (15), seorang pelajar SMP.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 3 Mei 2025, sekitar pukul 18.50 WITA di Dusun Mpuri, Desa Bakajaya, Kecamatan Woja. Menurut keterangan Kapolsek Woja IPTU M. Norkurniawan melalui Kasi Humas Polres Dompu AKP Zuharis, korban dan pelaku berangkat bersama dari rumah mereka di Dusun Dermaga untuk mengunjungi kakak pelaku, Wahyudin, di Desa Bakajaya.

Setibanya di rumah tersebut, pelaku melihat senapan angin milik kakaknya tergeletak di ruang tamu. Tanpa berpikir panjang, SA mengambil senapan tersebut dan membawanya ke luar rumah. Dalam kondisi bercanda, SA mengarahkan laras senapan ke arah dada kanan korban yang sedang bermain ponsel, lalu menembakkannya. Ternyata, senapan tersebut berisi peluru (mimis), dan tembakan itu mengenai korban.

Upaya Pertolongan dan Tindakan Polisi

Korban langsung mengeluh kesakitan dan terjatuh. Menyadari keseriusan situasi, pelaku meminta pertolongan warga dan membawa korban menggunakan kendaraan angkutan umum menuju Puskesmas Dompu Barat.

Namun, berdasarkan keterangan saksi, korban diduga sudah tidak bernyawa dalam perjalanan. Tim medis Puskesmas Dompu Barat menyatakan korban telah meninggal dunia setelah dilakukan pemeriksaan.

Menindaklanjuti peristiwa itu, Kapolsek Woja IPTU M. Norkurniawan memerintahkan anggotanya untuk segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan pelaku dan barang bukti, serta membawa keduanya ke Polres Dompu untuk proses hukum lebih lanjut.

Langkah cepat ini diambil untuk mencegah gejolak di masyarakat. Selain itu, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Unit Reskrim guna memastikan proses hukum berjalan transparan dan adil.

Imbauan Kepolisian

Polsek Woja bersama Sat Intelkam juga melakukan pendekatan kepada keluarga korban serta tokoh masyarakat untuk mencegah kemungkinan aksi balas dendam atau penyebaran informasi keliru. AKP Zuharis menegaskan, kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap kepemilikan dan penyimpanan senjata, meskipun non-militer seperti senapan angin.

“Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki senapan angin, agar menyimpannya dengan aman dan tidak membiarkan senjata berada dalam jangkauan anak-anak atau remaja,” ujar AKP Zuharis.

Tragedi ini menambah daftar panjang insiden fatal akibat kelalaian dalam penyimpanan senjata di lingkungan rumah tangga. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan bertanggung jawab dalam menyimpan senjata, guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top