Redaksi23.com.Bima, NTB — Sebanyak 370 jiwa dari 128 kepala keluarga di Desa Tenga dan Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kerusakan mesin pompa yang mengganggu distribusi air bersih. Peristiwa ini terjadi sejak Sabtu (26/4/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya pada Senin (28/4), menyampaikan bahwa kondisi ini telah mendapat penanganan cepat dari BPBD Kabupaten Bima.
“Tim reaksi cepat BPBD telah mendistribusikan bantuan air bersih secara proporsional kepada masyarakat terdampak,” ujar Abdul.
Tanggap Darurat Air Bersih
Masyarakat di dua desa tersebut awalnya kesulitan memenuhi kebutuhan air harian, baik untuk minum maupun keperluan rumah tangga lainnya. Abdul menyebut bahwa kerusakan mesin pompa menjadi penyebab utama terhambatnya pasokan air.
BNPB menyatakan terus menjalin koordinasi intensif dengan BPBD Bima guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, termasuk percepatan perbaikan infrastruktur sumber air.
“Ini penting agar tidak berkembang menjadi situasi krisis yang tak terkendali, terutama menjelang masa peralihan musim dan dinamika atmosfer yang tidak menentu,” jelas Abdul.
Kekeringan Bima, Ancaman Berulang
Kekeringan bukanlah hal baru bagi Kabupaten Bima. Sebelumnya pada Oktober 2024, kekeringan meluas hingga 25 desa di 15 kecamatan, dengan Kecamatan Palibelo menjadi wilayah terdampak paling parah.
Saat itu, lebih dari 11.000 jiwa terdampak dan BPBD Bima bersama lembaga non-pemerintah mendistribusikan air bersih menggunakan enam hingga tujuh mobil tangki setiap harinya.
Upaya Berkelanjutan
BNPB menegaskan pentingnya mitigasi berkelanjutan agar kejadian serupa tidak terus berulang. Abdul menyarankan agar pemerintah daerah dapat memperkuat sistem distribusi air dan cadangan infrastruktur air bersih di wilayah-wilayah rawan kekeringan.
“Investasi pada infrastruktur air bersih dan perbaikan jaringan distribusi harus menjadi perhatian jangka panjang,” tutupnya.