Kerusuhan Akibat Aksi Pelecehan Seksual oleh Warga NTT di Bima NTB

Pelecehan Seksual Oleh Warga NTT di Bima NTB Picu Kerusuhan

Kejahatan

Redaksi23. Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). – Peristiwa pelecehan seksual yang terjadi di kawasan Pasar Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, pada Rabu (15/01/2025), memicu amarah warga hingga berujung pada pembakaran enam unit sepeda motor. Seorang pria asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga melakukan pelecehan berupa begal payudara terhadap seorang perempuan yang berada di area pasar.

Kapolsek Woha, AKP Sudirman, membenarkan kejadian tersebut. “Iya benar, kejadiannya tadi di Pasar Tente Kecamatan Woha,” ujar AKP Sudirman saat dikonfirmasi, Rabu (15/01/2025).

Menurut informasi sementara, peristiwa ini terjadi secara tiba-tiba saat korban tengah beraktivitas di pasar. Diduga, pelaku langsung melancarkan aksinya sebelum kabur meninggalkan lokasi. Korban yang merasa dilecehkan kemudian berteriak histeris, menarik perhatian banyak orang di pasar.

Upaya warga untuk mencari terduga pelaku di sekitar kawasan pasar tidak membuahkan hasil. Kegagalan tersebut memicu kemarahan massa, yang berujung pada pembakaran enam unit motor yang diketahui milik terduga pelaku dan beberapa kerabatnya dari Sumba. Motor-motor tersebut sedang terparkir di sekitar pasar saat kejadian berlangsung.

“Iya, ada pembakaran beberapa unit motor oleh massa. Informasinya, motor yang dibakar itu milik terduga pelaku dan teman-temannya,” terang AKP Sudirman.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku. Kapolsek Woha mengimbau masyarakat, terutama pihak korban, untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri.

“Kami meminta semua pihak agar tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Saat ini, kami sedang berupaya mencari terduga pelaku untuk memastikan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya,” pungkasnya.

Pihak kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait pembakaran motor tersebut. Aparat terus bersiaga di lokasi untuk mencegah terjadinya aksi lanjutan yang berpotensi mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Peristiwa ini menjadi peringatan akan pentingnya menjaga ketenangan dan menyerahkan penanganan hukum kepada pihak berwenang. Polisi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi guna menghindari munculnya keresahan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *